Langsung ke konten utama

Ramai-Ramai Tentang Kata Kafir

Yang sedang ramai dan berseliweran di media sosial adalah mengenai salah satu hasil Bahtsul Masail NU di acara Munas Alim Ulama yang telah digelar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Kota Banjar, Jawa Barat. Digelar sejak Rabu, 27 Februari 2019 hingga Jumat, 1 Maret 2019.

Setiap orang ramai-ramai berkomentar bahkan yang awam, gak pernah baca kitab-kitab fiqih klasik, gak ngerti feqih, gak ngerti ushul fiqih sama sekalipun ikut-ikutan komen, copy-paste ayat al-quran dan hadits disana sini, mereka kira kiyai-kiyai NU -kiyai-kiyai pesantren itu gak pernah baca Al-Quran dan gak ngerti hadits apa? hihihi

Kadang sebagai orang awam, kita lupa kalau kita ini yaa awam, lupa... diri kita siapa dan maqom kita dimana? Yang sedikit saya pahami dari penjelasan nya KH Ma'ruf Khozin (PWNU Jatim) di status Fb nya adalah sebagai berikut :


Terminologi dalam Kitab Fikih (klasik) kita ada Darul Islam (Negara Islam) dan Darul Kuffar  (Negara Kafir). Sementara warga negara yang terdapat dalam Darul Islam ada beberapa sebutan:

1. Kafir Harbi, yaitu orang yang memerangi umat Islam dan boleh diperangi
2. Kafir Dzimmi, orang yang membayar jizyah untuk mendapatkan perlindungan. Tidak boleh diperangi.
3. Kafir Mu'ahad, orang yang melakukan perjanjian damai dalam beberapa tahun. Tidak boleh diperangi.
4. Kafir Musta'min, orang yang meminta perlindungan. Tidak boleh diperangi.

Yang dimaksud keputusan Munas NU bahwa Non Muslim di Indonesia tidak ada yang memenuhi kriteria tersebut. Sehingga disebut warga negara dalam nation state.  

Sama sekali tidak ada hubungan dengan istilah Kafir i'tiqad atau kufur nikmat dll, apalagi sampai mengingkari adanya kalimat "Kafir" di dalam Al-Qur'an atau merubah Surat Al-Kafirun menjadi Surat "Non Muslimin". Hal itu sudah selesai di jelaskan ulama-ulama tafsir terdahulu.


Berikut saya juga lampirkan draf pembahasannya


Padahal  Bahtsul Masail di Munas NU kemarin itu bukan cuma bahas masalah ini saja loh, tapi kenapa yang heboh cuma hasil yang satu ini saja. 
Salah satunya adalah mengenai Sampah Plastik  yang jelas-jelas sudah jadi permasalahan dunia. Indonesia jadi negara kedua setelah China yang menyumbang sampah plastik terbesar di dunia dan mengotori laut.

Dikutip dari detik.com Kiyai Said menjelaskan "penanganan sampah plastik harus memasukkan elemen budaya. Sehingga membangun secara panjang dan prilaku masyarakat terhadap pentingnya menghindarkan diri dari bahaya sampah plastik. Tadi malam juga agak alot orang melanggar hukumnya seperti apa. Kalau tahu sampah plastik dapat mengakibatkan rusaknya lingkungan, mengganggu kesehatan, dimakan ikan lalu dimakan kita terganggu kesehatannya"

Bahkan LPBI PBNU itu ngadain yang namanya "ngaji plastik" untuk mensosialisasikan pengelolaan sampah plastik ke masyarakat  dan santri-santri NU khususnya.
Bahkan menurut Sekretaris LPBI NU  Ibu Yayah Ruchyati, santri-santri yang telah mengikuti kegiatan ngaji plastik, seperti di Pesantren Assidiqiyah, mereka memiliki rekening dari pengelolaan sampah ini.

Kalau perkara memanggil non-muslim dengan sebutan kafir di ruang-ruang publik saya kira sebagai seorang warga negara yang beradab kita gak akan tega, tidak terkecuali mungkin hanya kelompok-kelompok yang memang tidak setuju dengan pancasila sebagai dasar negara dan bilang kalau demokrasi sebagai sistem kafir, sehingga menganggap semua orang yang hidup didalamnya juga kafir bahkan sesama muslim sekalipun.

Tapi mengenai perkara buang sampah sembarangan banyak diantara kita yang terkadang malas buang sampah pada tempatnya, padahal rumahnya disapu 2 kali sehali tapi ketika di ruang-ruang publik sering kali buang sampah sembarangan hehehe...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Film Her Granddaughter

Her granddaughter (Otoko no Isshou = A man’s life) Her granddaughter adalah Film Jepang  yang diangkat dari manga dengan judul Otoko no isshou ( A man’s life) , film romance yang menampilkan perbedaan usia yang jauh ( 20 tahun lebih) antar kedua tokoh utamanya. Tsugumi wanita usia 30 yang setelah putus dari pacarnya yang ternyata sudah berkeluarga memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di Tokyo, dan memilih untuk menenangkan diri di rumah neneknya (Towa) di pedesaan, tapi kemudian sang nenek meninggal dunia. Sehari setelah pemakaman sang nenek muncullah seorang laki-laki dengan rambutnya yang memutih usia 50 an dirumah Towa, laki-laki itu memperkenalkan dirinya sebagai Jun Kaeda, professor filosofi di Universitas kadoshima, dia berkata kalau dia pernah menjadi muridnya Towa dulu, Jun juga berkata kalau dirinya pindah ke ruangan kosong di sebelah kompleks rumah Towa, dan dia sudah mendapat izin dari almarhum Towa untuk kapan saja tinggal di ruangan

Buku Quiet "Daya Introvert di dalam Dunia yang tidak bisa berhenti bicara" Oleh Susan Chain

Dalam buku setebal 410 halaman (versi Bahasa Indonesia) Berjudul Quiet "Daya introvert di Dunia yang tidak bisa berhenti bicara" Susan Chain mengupas tuntas memngenai Introversi. Introversi sebagai sebagai tipe kepribadian Introversi merupakan salah satu tipe kepribadian dan bukanlah hal yang aneh,  tetapi didalam kehidupan sosial yang dimana masyarakatnya dominan Ekstrovert, Introversi sering kali disalah pahami sebagai kegagalan dalam berinteraksi sosial, keanehan, bahkan penyakit, banyak orang (Ekstrovert) menganggap Introversi sebagai "suatu hal" yang harus diperbaiki. Introversi dengan sifat-sifat naruliahnya yang pendiam, suka menyendiri, dan jarang bicara dianggap tidak cocok dengan keadaan masyarakat kita yang Berisik. Menurut Carl Jung Seorang Introvert ditarik kedalam pemikiran dan perasaan, introvert fokus pada makna yang mereka buat dari kejadian disekeliling mereka, mereka mengisi baterei (energi) mereka dengan menyendiri. Seorang introvert men

Tidak Ada Batas Waktu

Untuk sesuatu yang berharga, tidak ada kata terlambat untuk menggapainya.  Atau dalam kasusmu terlalu dini untuk menjadi seseorang yang kamu inginkan.  Gak ada batas waktu, kamu bisa berhenti  ketika merasa lelah. Kamu bisa bisa berubah atau tetap seperti ini.  Gak ada peraturan khusus kok.  Kamu bisa menggapai yang terbaik atau yang terburuk.  Dan aku berharap kamu menemukan hal yang membangkitkanmu.  Aku berharap kamu merasakan hal yang berlum pernah kamu rasakan sebelumnya. Aku berharap kamu bertemu dengan orang yang punya cara pandang berbeda.  Aku berharap semoga kamu menjalani hidup yang  (mana)  kamu bisa banggakan Jika kamu merasa  (Hidupmu yang sekarang ini )  tidak  (seperti itu) Maka aku berharap kamu punya kekuatan untuk mecoba lagi...