Langsung ke konten utama

Demam Panggung


Hampir semua orang pernah mengalami kecemasan, takut, tidak berani ketika harus berbicara di depan umum atau didepan banyak orang. Hampir semua orang pernah merasakan nervous ketika harus berbicara didepan banyak orang yang menatap kita seperti mengintai, bahkan seorang ekstrover yang sangat suka berbicara diatas panggung sekalipun pernah mengalami demam panggung.

Di Amerika ketakutan untuk bicara dihadapan banyak orang adalah hal yang umum dan cukup tinggi mengalahkan fobia-fobia umum yang basanya dialami seperti fobia ketinggian, atau takut akan kematian.

Sosiobiologis
Menurut Susan Cain dalam (baca  Quiet Hal. 134)  Berdasarkan tulisan seorang sosiobiologis  E.O.Wilson mengatakan bahwa dahulu ketika nenek moyang kita hidup dipadang rumput, saat mereka (manusia) diperhatikan dengan tajam hanya memiliki satu arti yaitu seekor hewan buas/predator sedang mengintai kita. Dan saat kita berpikir bahwa kita akan dimakan apakah kita akan tetap berdiri diam dan berbicara tegak dengan kepercayaan diri? tentu saja Tidak. Kita manusia melarikan diri, dengan kata lain ratusan ribu tahun evolusi mendorong kita untuk turun dari atas panggung, dimana kita salah menganggap tatapan mata penonton sebagai kilau intaian seekor predator. Tetapi penonton tidak berharap kita  untuk tetap hanya diam, tetapi kita diharpkan untuk tampil tenang dan yakin. Konflik antara biologi dan protokol adalah satu alasan mengapa berpidato dapat begitu menakutkan.

Lebih lanjut dalam bukunya Susan menjelaskan bahwa didalam limbik otak manusia terdapat amigdala, sesuatu yang menyerupai kacang almod yang salah satu fungsinya mendasari insting dasar seperti : nafsu sexual, selera makan, dan rasa takut, amigdala pada orang yang reaktif tinggi (sensitif) mudah dirangsang , berabad-abad kemudian muncullah neocortex di otak yang salah satunya fungsinya adalah mengatasi rasa takut. Neocortex inilah yang merintahkan kita untuk tetap bersikap tenang saat harus bicara didepan banyak orang.

Tetap saja pada orang-orang Introvert (reaktif tinggi-Sensitif) bisikan untuk tetap tenang dari neocortex tidak terlalu berpengaruh karena memang sejak lahir amigdalanya mudah bereaksi -  liar.

Akhir kata seorang Inrtovert, sepercaya diri apapun dirinya, akan tetap merasa nervous a.k.a deg-degan apalagi pas ketemu gebetana hiyaaaa....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Film Her Granddaughter

Her granddaughter (Otoko no Isshou = A man’s life) Her granddaughter adalah Film Jepang  yang diangkat dari manga dengan judul Otoko no isshou ( A man’s life) , film romance yang menampilkan perbedaan usia yang jauh ( 20 tahun lebih) antar kedua tokoh utamanya. Tsugumi wanita usia 30 yang setelah putus dari pacarnya yang ternyata sudah berkeluarga memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di Tokyo, dan memilih untuk menenangkan diri di rumah neneknya (Towa) di pedesaan, tapi kemudian sang nenek meninggal dunia. Sehari setelah pemakaman sang nenek muncullah seorang laki-laki dengan rambutnya yang memutih usia 50 an dirumah Towa, laki-laki itu memperkenalkan dirinya sebagai Jun Kaeda, professor filosofi di Universitas kadoshima, dia berkata kalau dia pernah menjadi muridnya Towa dulu, Jun juga berkata kalau dirinya pindah ke ruangan kosong di sebelah kompleks rumah Towa, dan dia sudah mendapat izin dari almarhum Towa untuk kapan saja tinggal di ruangan

Buku Quiet "Daya Introvert di dalam Dunia yang tidak bisa berhenti bicara" Oleh Susan Chain

Dalam buku setebal 410 halaman (versi Bahasa Indonesia) Berjudul Quiet "Daya introvert di Dunia yang tidak bisa berhenti bicara" Susan Chain mengupas tuntas memngenai Introversi. Introversi sebagai sebagai tipe kepribadian Introversi merupakan salah satu tipe kepribadian dan bukanlah hal yang aneh,  tetapi didalam kehidupan sosial yang dimana masyarakatnya dominan Ekstrovert, Introversi sering kali disalah pahami sebagai kegagalan dalam berinteraksi sosial, keanehan, bahkan penyakit, banyak orang (Ekstrovert) menganggap Introversi sebagai "suatu hal" yang harus diperbaiki. Introversi dengan sifat-sifat naruliahnya yang pendiam, suka menyendiri, dan jarang bicara dianggap tidak cocok dengan keadaan masyarakat kita yang Berisik. Menurut Carl Jung Seorang Introvert ditarik kedalam pemikiran dan perasaan, introvert fokus pada makna yang mereka buat dari kejadian disekeliling mereka, mereka mengisi baterei (energi) mereka dengan menyendiri. Seorang introvert men

Tidak Ada Batas Waktu

Untuk sesuatu yang berharga, tidak ada kata terlambat untuk menggapainya.  Atau dalam kasusmu terlalu dini untuk menjadi seseorang yang kamu inginkan.  Gak ada batas waktu, kamu bisa berhenti  ketika merasa lelah. Kamu bisa bisa berubah atau tetap seperti ini.  Gak ada peraturan khusus kok.  Kamu bisa menggapai yang terbaik atau yang terburuk.  Dan aku berharap kamu menemukan hal yang membangkitkanmu.  Aku berharap kamu merasakan hal yang berlum pernah kamu rasakan sebelumnya. Aku berharap kamu bertemu dengan orang yang punya cara pandang berbeda.  Aku berharap semoga kamu menjalani hidup yang  (mana)  kamu bisa banggakan Jika kamu merasa  (Hidupmu yang sekarang ini )  tidak  (seperti itu) Maka aku berharap kamu punya kekuatan untuk mecoba lagi...