Ah teori
Ah cuma teori , tapi kenapa aku
begitu tertarik dengan semua teori-teori itu
; black hole teori, keterbatasan materi, bisosentrisme atau multiverse.
para kaum materialis
menghubung-hubungkannya dengan tidak adanya eksistensi tuhan di alam semesta
ini, atau sepertia yang hawking bilang dunia ini terbentuk oleh sendirinya
,sepertia adanya gravitasi karena memang gravitasi itu harus ada, sehingga
jagad raya bisa membentuk dirinya sendiri, seperti hal nya einsten yang
mematahkan teori sir isac newton bahwasanya alam semesta ini tidak statis
melaikan terus berekspansi menjauhi titik pusat ledakan setelah bigbang
Dimulai dengan big bang,
berekspansi hingga milyaran tahun – yaitu kondisi sekarang ini. Setelah periode
waktu yang cukup lama, gaya tarik gravitasi akan meningkat dan menarik ekspansi
alam semesta hingga berhenti berekspansi. Alam semesta kemudian memulai “jatuh”
ke dalam “dirinya” sendiri (singularity atau big crunch), kebalikan dari proses
ekspansi. Dan pada akhirnya akan melahirkan 'bigbang yg baru lagi' [big
bounce] ini lah yang akan terjadi pada
alam semesta bentuk tertutup, menurut para ilmuan.
Karena itulah menurut kaum
materialis tidak oerlu adanya pengatur yang menjalankan alam semesta ini ,
karena jagad raya ini sudah memiliki harmonisasinya sendiri.
lalu bagaimana dengan teori
teori “inflasi eternal” atau inflasi abadi. Teori ini menyatakan bahwa sesaat
setelah terjadinya ledakan besar (big bang) yang membentuk alam semesta ini,
ruang-waktu berekspansi dengan laju yang berbeda-beda ke arah yang berbeda
pula. Ruang-waktu yang berekspansi ke berbagai arah ini yang akhirnya membentuk
semacam gelembung alam semesta yang berlainan dimana berfungsi sesuai dengan
hukum fisikanya masing-masing, tidakkah segala sesuatunya jadi tambah
menarik!!!
Jika kita pikirkan tentang
'materi' itu sendiri memiliki keterbatasan atau kah memang manusia yang begitu
terbatas , karena raga kita terikat oleh ruang dan waktu , di sisi lain tidak
demikian dengan pikiran dan jiwa kita, manusia selalu haus akan pengetahuan
yang mana kita menyebutnya sebagai sains, atau aku lebih senang menyebutnya
sebagai sains-sains -an karena to teori hanya sebatas teori dan aksioma semata,
sperti halnya 1+1= 2 atau mungkin 1+1=11 itu semua kita anggap benar karena
bisa mempermudah kita dalam berkehidupan.
toh nyatanya apa yang kita
lihat dan rasakan sekarang hanyalah sinyal-sinyal listrik yang di tangkap oleh
panca indera kita lalu dihantarkan ke otak , semuanya hanya lah hasil dari
sinyal-sinyal listrik yang ada diotak kita dan kita menerimanya sebagai sebuah
informasi, otak kita sendiri berada dalam tengkorak kepala yang di penuhi oleh
kegelapan , aku rasa benar seperti yang di katakan dalam al-quran bahwasanya
kehidupan di dunia ini hanyalah hayalan dan senda gurau belaka.
Big Bang , Big Crunch, dan
Siklus Tak Terbatas Satu teori yang dikemukakan untuk menjelaskan asal mula
yang paling mula adalah oscillating universe (Pergerakan Alam Semesta). Banyak
ilmuwan memperkirakan bahwa materi yang terkandung dalam alam semesta adalah
cukup untuk mencapai suatu gaya gravitasi yang kuat, cukup besar untuk
menghentikan pemuaian yang lebih lanjut, dan memulai suatu saat yang telah
ditentukan dalam sejarah, membalikkan proses tersebut. Ini berarti alam semesta
kita memiliki sebuah siklus yang terus akan berulang [ bigbang-big crunch-big
bounce'bigbang baru'-lalu menghasilkan alam semesta baru lagi]
Seandainya teori tentang alam
semesta yang mengalami siklus berulang-ulang telah terbukti, atau bila kita
telah menemukan bahwa dunia kita berasal dari Big Crunch yang terjadi
sebelumnya, tetapi asal mula dari siklus ledakan-ledakan dan
kontraksi-kontraksi yang tak terbatas itu akan tetap merupakan misteri.
Apa yang ada sebelum bigbang?
pastinya segala sesuatu nya berbeda karena pada saat itu ruang dan waktu belum
ada dan belum tercipta , otak dan pemikiran kita tidak akan pernah 'sampai'
sana karena toh zat-zat yang kita kenal saat ini pun belum ada saat itu yang
ada hanyalah kekosongan dan kehampaan tapi kekosongan macam apa??? kembali lagi
kepada tuhan yaitu zat yang tidak terikat oleh ruang dan waktu dan zat yang
tidak seperti zat-zat yang ada saat ini atau yang kita bayangkan.Karena itulah
al-quran tidak pernah menggambarkan yang ada hanyalah menjelaskan tentang
konsep-konsep ketuhanan, agar sedikit banyak kita bisa mengerti dengan
keterbatasa otak kita ini.
aku suka kutipan ini oleh
LEONARDO VINTINI
The Epoch Times
Model dari siklus kosmik yang
diutarakan dalam Big Bounce tidak memiliki titik akhir, tapi tidakkah ia
memiliki sebuah awal? Apakah asal mula ini menjadi sebuah garis pembatas antara
sains dan religi? Apakah faktor “keTuhanan” yang akhirnya akan menggarisbawahi
asal mula ruang dan waktu, ataukah suatu hari nanti kita akan mampu menjelaskan
segala sesuatu, dan penyebab Big Bang, dengan cara yang sepenuhnya berbau
sains?
Iptek jaman sekarang telah
menuntun kita pada perhitungan-perhitungan yang hasilnya mendekati unsur-unsur
pokok dari Big Bang. Tetapi, di luar perhitungan-perhitungan yang makin rumit
ini, apakah kita benar-benar telah menjadi lebih tahu dengan apa yang
sesungguhnya terjadi.
Masih ada kemungkinan yang amat
besar bahwa manusia tidak akan pernah boleh tahu akan kebenaran sejati. Dan
meski banyak ilmuwan yang percaya bahwa alam semesta yang kita huni tidak
mungkin mengandung apapun yang melebihi hal-hal yang dapat dijelaskan secara
sains, tetapi pada suatu waktu nanti umat manusia adakalanya akan menyerah pada
godaan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan pada diri mereka sendiri, atas
apa yang dapat menyebabkan sesuatu terjadi.
Ah teori
Ah cuma teori , tapi kenapa aku
begitu tertarik dengan semua teori-teori itu
; black hole teori, keterbatasan materi, bisosentrisme atau multiverse.
para kaum materialis
menghubung-hubungkannya dengan tidak adanya eksistensi tuhan di alam semesta
ini, atau sepertia yang hawking bilang dunia ini terbentuk oleh sendirinya
,sepertia adanya gravitasi karena memang gravitasi itu harus ada, sehingga
jagad raya bisa membentuk dirinya sendiri, seperti hal nya einsten yang
mematahkan teori sir isac newton bahwasanya alam semesta ini tidak statis
melaikan terus berekspansi menjauhi titik pusat ledakan setelah bigbang
Dimulai dengan big bang,
berekspansi hingga milyaran tahun – yaitu kondisi sekarang ini. Setelah periode
waktu yang cukup lama, gaya tarik gravitasi akan meningkat dan menarik ekspansi
alam semesta hingga berhenti berekspansi. Alam semesta kemudian memulai “jatuh”
ke dalam “dirinya” sendiri (singularity atau big crunch), kebalikan dari proses
ekspansi. Dan pada akhirnya akan melahirkan 'bigbang yg baru lagi' [big
bounce] ini lah yang akan terjadi pada
alam semesta bentuk tertutup, menurut para ilmuan.
Karena itulah menurut kaum
materialis tidak oerlu adanya pengatur yang menjalankan alam semesta ini ,
karena jagad raya ini sudah memiliki harmonisasinya sendiri.
lalu bagaimana dengan teori
teori “inflasi eternal” atau inflasi abadi. Teori ini menyatakan bahwa sesaat
setelah terjadinya ledakan besar (big bang) yang membentuk alam semesta ini,
ruang-waktu berekspansi dengan laju yang berbeda-beda ke arah yang berbeda
pula. Ruang-waktu yang berekspansi ke berbagai arah ini yang akhirnya membentuk
semacam gelembung alam semesta yang berlainan dimana berfungsi sesuai dengan
hukum fisikanya masing-masing, tidakkah segala sesuatunya jadi tambah
menarik!!!
Jika kita pikirkan tentang
'materi' itu sendiri memiliki keterbatasan atau kah memang manusia yang begitu
terbatas , karena raga kita terikat oleh ruang dan waktu , di sisi lain tidak
demikian dengan pikiran dan jiwa kita, manusia selalu haus akan pengetahuan
yang mana kita menyebutnya sebagai sains, atau aku lebih senang menyebutnya
sebagai sains-sains -an karena to teori hanya sebatas teori dan aksioma semata,
sperti halnya 1+1= 2 atau mungkin 1+1=11 itu semua kita anggap benar karena
bisa mempermudah kita dalam berkehidupan.
toh nyatanya apa yang kita
lihat dan rasakan sekarang hanyalah sinyal-sinyal listrik yang di tangkap oleh
panca indera kita lalu dihantarkan ke otak , semuanya hanya lah hasil dari
sinyal-sinyal listrik yang ada diotak kita dan kita menerimanya sebagai sebuah
informasi, otak kita sendiri berada dalam tengkorak kepala yang di penuhi oleh
kegelapan , aku rasa benar seperti yang di katakan dalam al-quran bahwasanya
kehidupan di dunia ini hanyalah hayalan dan senda gurau belaka.
Big Bang , Big Crunch, dan
Siklus Tak Terbatas Satu teori yang dikemukakan untuk menjelaskan asal mula
yang paling mula adalah oscillating universe (Pergerakan Alam Semesta). Banyak
ilmuwan memperkirakan bahwa materi yang terkandung dalam alam semesta adalah
cukup untuk mencapai suatu gaya gravitasi yang kuat, cukup besar untuk
menghentikan pemuaian yang lebih lanjut, dan memulai suatu saat yang telah
ditentukan dalam sejarah, membalikkan proses tersebut. Ini berarti alam semesta
kita memiliki sebuah siklus yang terus akan berulang [ bigbang-big crunch-big
bounce'bigbang baru'-lalu menghasilkan alam semesta baru lagi]
Seandainya teori tentang alam
semesta yang mengalami siklus berulang-ulang telah terbukti, atau bila kita
telah menemukan bahwa dunia kita berasal dari Big Crunch yang terjadi
sebelumnya, tetapi asal mula dari siklus ledakan-ledakan dan
kontraksi-kontraksi yang tak terbatas itu akan tetap merupakan misteri.
Apa yang ada sebelum bigbang?
pastinya segala sesuatu nya berbeda karena pada saat itu ruang dan waktu belum
ada dan belum tercipta , otak dan pemikiran kita tidak akan pernah 'sampai'
sana karena toh zat-zat yang kita kenal saat ini pun belum ada saat itu yang
ada hanyalah kekosongan dan kehampaan tapi kekosongan macam apa??? kembali lagi
kepada tuhan yaitu zat yang tidak terikat oleh ruang dan waktu dan zat yang
tidak seperti zat-zat yang ada saat ini atau yang kita bayangkan.Karena itulah
al-quran tidak pernah menggambarkan yang ada hanyalah menjelaskan tentang
konsep-konsep ketuhanan, agar sedikit banyak kita bisa mengerti dengan
keterbatasa otak kita ini.
aku suka kutipan ini oleh
LEONARDO VINTINI
The Epoch Times
Model dari siklus kosmik yang
diutarakan dalam Big Bounce tidak memiliki titik akhir, tapi tidakkah ia
memiliki sebuah awal? Apakah asal mula ini menjadi sebuah garis pembatas antara
sains dan religi? Apakah faktor “keTuhanan” yang akhirnya akan menggarisbawahi
asal mula ruang dan waktu, ataukah suatu hari nanti kita akan mampu menjelaskan
segala sesuatu, dan penyebab Big Bang, dengan cara yang sepenuhnya berbau
sains?
Iptek jaman sekarang telah
menuntun kita pada perhitungan-perhitungan yang hasilnya mendekati unsur-unsur
pokok dari Big Bang. Tetapi, di luar perhitungan-perhitungan yang makin rumit
ini, apakah kita benar-benar telah menjadi lebih tahu dengan apa yang
sesungguhnya terjadi.
Masih ada kemungkinan yang amat
besar bahwa manusia tidak akan pernah boleh tahu akan kebenaran sejati. Dan
meski banyak ilmuwan yang percaya bahwa alam semesta yang kita huni tidak
mungkin mengandung apapun yang melebihi hal-hal yang dapat dijelaskan secara
sains, tetapi pada suatu waktu nanti umat manusia adakalanya akan menyerah pada
godaan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan pada diri mereka sendiri, atas
apa yang dapat menyebabkan sesuatu terjadi.
Ah teori
Ah cuma teori , tapi kenapa aku
begitu tertarik dengan semua teori-teori itu
; black hole teori, keterbatasan materi, bisosentrisme atau multiverse.
para kaum materialis
menghubung-hubungkannya dengan tidak adanya eksistensi tuhan di alam semesta
ini, atau sepertia yang hawking bilang dunia ini terbentuk oleh sendirinya
,sepertia adanya gravitasi karena memang gravitasi itu harus ada, sehingga
jagad raya bisa membentuk dirinya sendiri, seperti hal nya einsten yang
mematahkan teori sir isac newton bahwasanya alam semesta ini tidak statis
melaikan terus berekspansi menjauhi titik pusat ledakan setelah bigbang
Dimulai dengan big bang,
berekspansi hingga milyaran tahun – yaitu kondisi sekarang ini. Setelah periode
waktu yang cukup lama, gaya tarik gravitasi akan meningkat dan menarik ekspansi
alam semesta hingga berhenti berekspansi. Alam semesta kemudian memulai “jatuh”
ke dalam “dirinya” sendiri (singularity atau big crunch), kebalikan dari proses
ekspansi. Dan pada akhirnya akan melahirkan 'bigbang yg baru lagi' [big
bounce] ini lah yang akan terjadi pada
alam semesta bentuk tertutup, menurut para ilmuan.
Karena itulah menurut kaum
materialis tidak oerlu adanya pengatur yang menjalankan alam semesta ini ,
karena jagad raya ini sudah memiliki harmonisasinya sendiri.
lalu bagaimana dengan teori
teori “inflasi eternal” atau inflasi abadi. Teori ini menyatakan bahwa sesaat
setelah terjadinya ledakan besar (big bang) yang membentuk alam semesta ini,
ruang-waktu berekspansi dengan laju yang berbeda-beda ke arah yang berbeda
pula. Ruang-waktu yang berekspansi ke berbagai arah ini yang akhirnya membentuk
semacam gelembung alam semesta yang berlainan dimana berfungsi sesuai dengan
hukum fisikanya masing-masing, tidakkah segala sesuatunya jadi tambah
menarik!!!
Jika kita pikirkan tentang
'materi' itu sendiri memiliki keterbatasan atau kah memang manusia yang begitu
terbatas , karena raga kita terikat oleh ruang dan waktu , di sisi lain tidak
demikian dengan pikiran dan jiwa kita, manusia selalu haus akan pengetahuan
yang mana kita menyebutnya sebagai sains, atau aku lebih senang menyebutnya
sebagai sains-sains -an karena to teori hanya sebatas teori dan aksioma semata,
sperti halnya 1+1= 2 atau mungkin 1+1=11 itu semua kita anggap benar karena
bisa mempermudah kita dalam berkehidupan.
toh nyatanya apa yang kita
lihat dan rasakan sekarang hanyalah sinyal-sinyal listrik yang di tangkap oleh
panca indera kita lalu dihantarkan ke otak , semuanya hanya lah hasil dari
sinyal-sinyal listrik yang ada diotak kita dan kita menerimanya sebagai sebuah
informasi, otak kita sendiri berada dalam tengkorak kepala yang di penuhi oleh
kegelapan , aku rasa benar seperti yang di katakan dalam al-quran bahwasanya
kehidupan di dunia ini hanyalah hayalan dan senda gurau belaka.
Big Bang , Big Crunch, dan
Siklus Tak Terbatas Satu teori yang dikemukakan untuk menjelaskan asal mula
yang paling mula adalah oscillating universe (Pergerakan Alam Semesta). Banyak
ilmuwan memperkirakan bahwa materi yang terkandung dalam alam semesta adalah
cukup untuk mencapai suatu gaya gravitasi yang kuat, cukup besar untuk
menghentikan pemuaian yang lebih lanjut, dan memulai suatu saat yang telah
ditentukan dalam sejarah, membalikkan proses tersebut. Ini berarti alam semesta
kita memiliki sebuah siklus yang terus akan berulang [ bigbang-big crunch-big
bounce'bigbang baru'-lalu menghasilkan alam semesta baru lagi]
Seandainya teori tentang alam
semesta yang mengalami siklus berulang-ulang telah terbukti, atau bila kita
telah menemukan bahwa dunia kita berasal dari Big Crunch yang terjadi
sebelumnya, tetapi asal mula dari siklus ledakan-ledakan dan
kontraksi-kontraksi yang tak terbatas itu akan tetap merupakan misteri.
Apa yang ada sebelum bigbang?
pastinya segala sesuatu nya berbeda karena pada saat itu ruang dan waktu belum
ada dan belum tercipta , otak dan pemikiran kita tidak akan pernah 'sampai'
sana karena toh zat-zat yang kita kenal saat ini pun belum ada saat itu yang
ada hanyalah kekosongan dan kehampaan tapi kekosongan macam apa??? kembali lagi
kepada tuhan yaitu zat yang tidak terikat oleh ruang dan waktu dan zat yang
tidak seperti zat-zat yang ada saat ini atau yang kita bayangkan.Karena itulah
al-quran tidak pernah menggambarkan yang ada hanyalah menjelaskan tentang
konsep-konsep ketuhanan, agar sedikit banyak kita bisa mengerti dengan
keterbatasa otak kita ini.
aku suka kutipan ini oleh
LEONARDO VINTINI
The Epoch Times
Model dari siklus kosmik yang
diutarakan dalam Big Bounce tidak memiliki titik akhir, tapi tidakkah ia
memiliki sebuah awal? Apakah asal mula ini menjadi sebuah garis pembatas antara
sains dan religi? Apakah faktor “keTuhanan” yang akhirnya akan menggarisbawahi
asal mula ruang dan waktu, ataukah suatu hari nanti kita akan mampu menjelaskan
segala sesuatu, dan penyebab Big Bang, dengan cara yang sepenuhnya berbau
sains?
Iptek jaman sekarang telah
menuntun kita pada perhitungan-perhitungan yang hasilnya mendekati unsur-unsur
pokok dari Big Bang. Tetapi, di luar perhitungan-perhitungan yang makin rumit
ini, apakah kita benar-benar telah menjadi lebih tahu dengan apa yang
sesungguhnya terjadi.
Masih ada kemungkinan yang amat
besar bahwa manusia tidak akan pernah boleh tahu akan kebenaran sejati. Dan
meski banyak ilmuwan yang percaya bahwa alam semesta yang kita huni tidak
mungkin mengandung apapun yang melebihi hal-hal yang dapat dijelaskan secara
sains, tetapi pada suatu waktu nanti umat manusia adakalanya akan menyerah pada
godaan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan pada diri mereka sendiri, atas
apa yang dapat menyebabkan sesuatu terjadi.
Komentar
Posting Komentar